MediakalselNews. com
Banjarmasin, Senin, 14 April 2025 – Sebuah peristiwa perselisihan antara petugas keamanan Gereja EPPATA di Jalan D.I. Panjaitan, Banjarmasin Tengah, dengan seorang tukang parkir pada Minggu pagi lalu, telah diselesaikan secara damai melalui prosesi adat Dayak, tapung tawar atau bapalas. Peristiwa yang melibatkan Hdi, warga suku Dayak, dan Fjr, seorang warga Madura, yang berujung pada aksi pemukulan, berhasil diredam berkat respon cepat Perkumpulan Pemuda Dayak Kalimantan Selatan (Perpedayak).
Kecepatan Perpedayak dalam menengahi konflik ini patut diapresiasi. “Kami segera bergerak agar permasalahan ini tidak melebar,” ujar Ronald dari Perpedayak. “Hari ini kami langsung mengadakan acara adat, karena kami harus menjunjung tinggi adat istiadat kami, urang Dayak.”
Proses bapalas yang sakral ini menyaksikan Fjr meminta maaf kepada Hdi, dan keduanya saling memaafkan. Perdamaian ini menandai berakhirnya perseteruan dan mencegah potensi konflik yang lebih besar. Ferry, salah satu pihak yang terlibat dalam mediasi, menyatakan, “Dengan adanya perdamaian dan acara bapalas, kami rasa cukup sampai di sini. Tidak ada lagi yang perlu diungkit-ungkit. Ke depannya, mari kita sama-sama menjaga agar Banua kita yang tercinta ini selalu kondusif.”
Turut hadir dalam acara pihak kepolisian, Tni, Lurah setempat, Perpedayak, DAD Kota Banjarmasin, Bakormad, Adkab, Gerdayak, Laung Kuning, Gepak Kalsel serta tokoh masyarakat.
Kronologi kejadian bermula dari cekcok mulut antara petugas keamanan gereja dan tukang parkir yang berujung pada pemukulan. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib, yang kemudian turut serta dalam proses mediasi dan perdamaian.
Keberhasilan penyelesaian konflik ini melalui jalur adat Dayak menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat berperan penting dalam menjaga ketertiban dan kerukunan masyarakat di Banjarmasin. Peristiwa ini juga menekankan pentingnya menghormati dan mentaati hukum dan adat istiadat yang berlaku untuk menciptakan suasana yang harmonis dan damai. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk senantiasa mengedepankan musyawarah dan toleransi dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
red
@sik