MKnews.com

Jakarta – Pergeseran peta ekonomi Indonesia tengah terjadi. Dominasi lama konglomerat nasional, yang dikenal sebagai “9 Naga,” kini ditantang oleh kekuatan ekonomi baru: “9 Haji,” sembilan taipan daerah yang telah mencuri perhatian nasional.

Fenomena ini bukan hanya soal kekayaan semata, melainkan juga simbol kebangkitan ekonomi daerah. Berbeda dari “9 Naga” yang berbasis di Jakarta, “9 Haji” berasal dari berbagai wilayah Indonesia, dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera hingga Maluku Utara. Mereka mewakili kekuatan ekonomi lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Berikut sembilan sosok yang tengah membentuk ulang lanskap ekonomi Indonesia:

– Haji Isam: Konglomerat batubara Kalimantan Selatan, pemilik Jhonlin Group, yang memulai kariernya dari nol sebagai sopir truk.
– Hadji Kalla: Pewaris Kalla Group, kerajaan bisnis otomotif dan logistik terbesar di Indonesia Timur.
– Haji Aksa: Pendiri Bosowa Group, yang sukses membangun kerajaan bisnis dari usaha sederhana menjual es balok hingga menjadi pemain utama di industri semen dan infrastruktur.
– Haji Rasyid: Taipan sawit berpengaruh di Kalimantan Tengah, pemilik Citra Borneo Indah.
– Haji Leman: Legenda bisnis Kalimantan Selatan, pendiri Hasnur Group, yang kini diteruskan oleh ketujuh anaknya.
– Haji Ijai: Konglomerat batubara dari Tapin, Kalimantan Selatan, dikenal dengan produksi batubara yang besar dan gaya hidup mewahnya.
– Haji Anif: Taipan sawit tangguh dari Sumatera Utara, yang berhasil melewati krisis CPO dan mengembangkan properti elit di Medan.
– Haji Robert: Pengusaha tambang emas sukses di Maluku Utara, yang juga dikenal akan komitmen sosialnya.
– Haji Ciut: Tokoh Kalimantan Selatan yang dikenal dengan kekayaannya dan dampak positifnya terhadap perekonomian lokal.

Munculnya “9 Haji” menandai pergeseran pusat gravitasi ekonomi dari Jakarta ke daerah-daerah. Mereka membuktikan bahwa kemakmuran ekonomi Indonesia kini tersebar lebih merata. Lebih dari sekadar pengusaha, mereka adalah penggerak perubahan dan pembangunan di daerah masing-masing. Meskipun sebagian dari mereka dikenal dengan gaya hidup mewah, kesuksesan mereka berawal dari kerja keras, keberanian mengambil risiko, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Apakah era “9 Naga” telah berakhir? Mungkin terlalu dini untuk mengatakannya. Namun, kehadiran “9 Haji” telah mengubah lanskap ekonomi Indonesia secara signifikan dan tidak dapat lagi diabaikan. (Sumber Gelora – @s89)

By admin