Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat menyebut pihaknya menginginkan Jalur Gaza dibangun kembali menyerupai Dubai, Uni Emirat Arab. Menurutnya, Dubai atau Uni Emirat Arab mau mengakui Israel dan membuat Tel Aviv tidak merasa terancam.
Hal tersebut disampaikan Nir Barkat di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF). Forum ini digelar di Davos, Swiss pada 20-24 Januari 2025.
, Kamis (23/1/2025).
“Dubai mengakui negara Israel, mereka berfokus pada ekonomi yang sama-sama menguntungkan. Kami ingin melihat Dubai di kawasan kami, bukan Gaza.”
Nir Barkat menambahkan, Israel bersedia jika Jalur Gaza dibangun kembali menjadi sesuatu yang “tidak mengancam Israel.”
Akan tetapi, Barkat tidak menjelaskan apakah Tel Aviv akan terlibat dalam pembangunan kembali Gaza yang dihancurkannya dalam serangan selama 15 bulan.
“Emirat (Uni Emirat Arab), Saudi, dan yang lain boleh membangun kembali sesuatu yang tidak mengancam Israel,” kata Barkat.
Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 hingga Januari 2025 telah menghancurkan dua pertiga bangunan di enklave tersebut. Serangan Israel juga membunuh lebih dari 47.000 jiwa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan butuh waktu hingga 350 tahun untuk membangun kembali Gaza jika blokade Israel dipertahankan.
Sejauh ini belum ada rencana detail mengenai pembangunan kembali Gaza. Proses rekonstruksi Gaza sedianya akan dibahas dalam tahap ketiga gencatan senjata yang efektif berlaku sejak akhir pekan lalu.