Mediakalselnews. Com
Banjarbaru – Ikan seluang, yang dikenal sebagai salah satu produk eksotik dan oleh-oleh khas Kalimantan Selatan, kini menghadapi tantangan serius akibat penangkapan yang berlebihan di alam. Dr. Indira Fitriliyani S.Pi., M.Si. dari Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi ini.
“Saat ini, ikan seluang menjadi komoditas yang hanya didapatkan dari alam. Jika lingkungan tidak lagi mendukung keberadaan ikan seluang, kita akan kehabisan sumber daya ini,” ujarnya saat ditemui di kantor Fakultas Perikanan ULM Banjarmasin di Banjarbaru, Selasa (18 November 2025).
Kondisi ini sudah mulai terasa, di mana ikan seluang semakin sulit ditemukan dibandingkan sebelumnya. Ukuran ikan seluang yang besar pun semakin jarang didapatkan, sementara harga ikan yang kecil semakin meningkat.
Menyadari permasalahan ini, Fakultas Perikanan ULM mengambil langkah proaktif dengan memulai proyek pengembangan budidaya ikan seluang di laboratorium basah fakultas. Proyek ini melibatkan penelitian mahasiswa dan dosen dengan harapan dapat menghasilkan teknologi pemijahan ikan seluang.
“Kami harapkan nanti kami bisa merilis teknologi pemijahan seluang, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung kepada tangkapan alam, tapi juga dapat dari hasil pemijahan,” jelas Dr. Indira.
Selain fokus pada budidaya, fakultas juga berencana melakukan restocking atau pengembalian ikan seluang hasil budidaya ke alam. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan populasi ikan seluang seperti semula.
“Sebelum melakukan restocking, hasil budidaya harus berhasil terlebih dahulu. Kami berharap ke depan dapat memiliki stok bibit dan benih sendiri yang bisa di-restocking ke alam, sehingga jumlah ikan seluang di alam bisa bertambah,” tambahnya.
Ikan seluang merupakan ikan endemik atau ikan khas wilayah Kalimantan Selatan. Upaya budidaya dan restocking ini diharapkan dapat menjaga kelestarian ikan seluang sebagai bagian dari keanekaragaman hayati dan warisan budaya Kalimantan Selatan.
Red
@sik










