Media Kalsel news. com
Hulu Sungai Tengah, 30 Agustus 2025 – Yayasan Dayak Membangun Kalimantan Selatan (YDMKS) menegaskan komitmennya dalam menjaga, serta melestarikan budaya lokal dengan menghadiri Aruh Bawanang di Balai Datar Ambih, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Sabtu (30/8).
Rombongan YDMKS dipimpin oleh Ketua Umum Dr. Ruli Ananda Efanus (Tabalong), didampingi Sekretaris Umum Darmanto, M.Hum (Banjarbaru), dan Wakil Bendahara Karliansyah (Tapin). Kehadiran unsur pimpinan lengkap ini memperlihatkan keseriusan yayasan dalam membangun kedekatan dengan komunitas adat di Banua.
Dalam sambutannya, Dr. Ruli menegaskan bahwa Aruh Bawanang bukan sekadar ritual budaya, melainkan manifestasi identitas dan spiritualitas Masyarakat Dayak Kalimantan Selatan yang harus dijaga keberlangsungannya.
“Budaya tidak boleh hanya dikenang, tetapi harus terus dihidupkan. Kehadiran kami di Aruh Bawanang adalah bentuk penghormatan sekaligus komitmen YDMKS untuk berdiri bersama masyarakat adat menjaga tradisi luhur ini,” tegasnya.
Sekretaris Umum YDMKS, Darmanto, M.Hum, menambahkan bahwa silaturahmi ke Hantakan menjadi momentum mempererat solidaritas dan memperluas jaringan kultural.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap gerakan YDMKS senantiasa menyatu dengan denyut nadi masyarakat adat. Dari Hulu Sungai hingga ke Banua lain, persaudaraan harus menjadi landasan pembangunan,” ujarnya.
Tokoh Masyarakat Adat Dayak Kecamatan Hantakan Bapak Abdul Hadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran YDMKS.
“Kami merasa terhormat dengan kedatangan YDMKS. Ini bukan hanya bentuk dukungan, tetapi juga penguatan semangat kami untuk terus menjaga adat dan tradisi Dayak Meratus sebagai warisan leluhur yang sarat makna bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Prosesi Aruh Bawanang berlangsung khidmat dan penuh makna spiritual bagi masyarakat setempat. Kehadiran YDMKS semakin mempererat persaudaraan, antara yayasan dan komunitas adat Dayak di Hulu Sungai Tengah, sekaligus meneguhkan posisi YDMKS sebagai mitra masyarakat adat dalam menjaga tradisi, budaya Dayak tetap hidup dan berkontribusi bagi jati diri Kalimantan Selatan.
@sik
red. MKn