Media Kalsel news.com

Banjarbaru, Kalimantan Selatan – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali mengukuhkan seorang akademisi terkemuka sebagai Guru Besar. Prof. Dr. Ir. Hj. Mariana, MP, secara resmi menduduki jabatan Guru Besar di bidang Mikologi Pertanian pada Fakultas Pertanian ULM, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Nomor 628/M/KPT.KP/2025.

Acara pengukuhan yang berlangsung meriah pada Selasa, 19 Agustus 2025, di Auditorium ULM Banjarbaru, dihadiri oleh senat universitas, kolega, mahasiswa, serta tamu undangan lainnya. Dalam sidang senat terbuka tersebut, Prof. Mariana menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Peranan Jamur dalam Pengelolaan Penyakit Tanaman di Lahan Rawa”. Tema ini sangat relevan dengan keahliannya dan sejalan dengan visi ULM sebagai pusat unggulan dalam pengelolaan lahan basah.

Prof. Mariana telah mendedikasikan lebih dari 40 tahun hidupnya untuk riset pengendalian penyakit tanaman. Perjalanan akademiknya dimulai sejak menempuh pendidikan S1 di ULM pada tahun 1984, hingga meraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya pada tahun 2003 dengan fokus pada ketahanan padi terhadap penyakit blas di lahan pasang surut Kalimantan Selatan. Kontribusinya dalam dunia pertanian telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah dan buku yang signifikan, di antaranya “Mikologi Pertanian Lahan Basah” (2024), “Penyakit Antraknosa pada Cabai Rawit Banjar di Lahan Rawa” (2023), dan “Pengendalian Hayati Penyakit Padi Beras Merah Keramat di Lahan Basah” (2022).

Dalam pidatonya, Prof. Mariana menyoroti potensi besar lahan rawa sebagai lumbung pangan alternatif bagi Indonesia. Ia menjelaskan bahwa lahan rawa memiliki potensi yang signifikan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, namun juga menghadapi berbagai tantangan, seperti tingkat keasaman tanah yang tinggi, kejenuhan air, serta kerentanan terhadap penyakit tanaman akibat kondisi kelembaban yang ekstrem.

“Penggunaan fungisida yang intensif di lahan rawa telah menyebabkan beberapa jenis patogen menjadi resisten terhadap pestisida. Hal ini berisiko memunculkan ras patogen baru yang lebih berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian yang berbasis ilmu pengetahuan agar lahan rawa dapat benar-benar menjadi penopang pangan di masa depan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Pengukuhan Prof. Mariana sebagai Guru Besar semakin memperkuat jajaran akademisi ULM dan menegaskan peran penting universitas ini dalam riset dan inovasi pengelolaan lahan basah, yang sangat penting untuk menjawab tantangan pangan global. ULM terus berkomitmen untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

MKnews

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.